Jurnalis Independen: Kesewenangan,
kebencian sekaligus ketakutan pada ummat muslim dunia menjadikan pemerintah
barat seperti Amerika Serikat membabi buta dalam menangkap setiap aktivis
muslim, termasuk yang dilakukan pada muslim suku Uighur China.
Pihak berwenang Amerika Serikat
akhirnya membebaskan sejumlah tahanan terakhir Muslim Uighur Cina pada awal
2014, setelah tertunda sekitar 5 tahun lamanya dari waktu yang ditentukan. Pemerintah
Amerika telah menahan 3 orang tersebut selama hampir 10 tahun.
Departemen Pertahanan AS,
Pentagon, mengumumkan akan mendeportasi 3 warga Muslim Uighur Cina ke Slowakia
setelah mendapat persetujuan dari pihak berwenang Slowakia.
New York Times dalam
pemberitaannya mengkritik langkah tersebut setelah sebelumnya militer AS telah
memutuskan untuk membebaskan 3 tahanan ini sejak tahun 2003 lalu. Tercatat
pengadilan AS juga telah mengeluarkan putusan yang menyatakan pembebasan 17
orang tahanan warga Uighur dari Guantanamo pada tahun 2008.
Pasukan AS telah menangkap 22
orang Uighur di Afghanistan atas tuduhan memiliki hubungan dengan al Qaeda dan
Taliban.
Pemerintah AS beralasan bahwa
proses pelepasan mereka yang telah dimulai sejak era mantan Presiden George W.
Bush banyak terhambat karena mereka menolak untuk dikembalikan ke Cina, mereka
takut dipenjara dan disiksa Pihak berwenang karena dianggap teroris.
Tercatat masih ada 155 tahanan
yang kini berada di penjara Guantanamo.
Muslim Uighur merupakan etnis
minoritas di Cina dan sebagian besar dari mereka beragama Islam dan berbicara
bahasa Turki.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar