Jurnalis Independen: Apple menolak tudingan
seorang peneliti keamanan komputer yang menyatakan jika produk-produknya, digunakan
Dewan Keamanan Nasional (NSA), yaitu jika
iPhone digunakan sebagai akses mata-mata.
Dalam emailnya kepada AFP, Selasa
(31/12/2013), Apple menyatakan tak pernah bekerja dengan NSA untuk menciptakan
"pintu belakang" bagi produk-produknya, termasuk iPhone.
Apple berkata, "kami tidak
mengetahui dugaan program NSA ini menyasar produk-produk kami."
Peneliti keamanan internet Jacob
Applebaum menggambarkan program NSA itu berdasarkan sebuah dokumen bocor
mengenai akses NSA ke iPhone.
Apple menyatakan pihaknya terus
bekerja membuat produk-produknya lebih aman lagi. "Dan kami membuat
produk-produk itu mudah bagi pelanggan dalam memperbarui software-nya dengan kemajuan-kemajuan terakhir... dan kami
akan terus menggunakan sumber daya kami untuk tetap di depan peretas-peretas
berbahaya dan melindungi pelanggan kami dari serangan keamanan, tak peduli
siapa di balik serangan itu."
Applebaum berkata dalam sebuah
konferensi keamanan di Jerman bahwa program bernama DROPOUTJEEP telah
memungkinkan NSA menyadap pesan SMS, mengakses daftar kontak, menjejak
penggunaan telepon dengan menggunakan data BTS, mengakses voice mail atau
mengaktifkan mikrofon dan kamera iPhone.
Dia menggambarkan itu semua
sebagai "pintu belakang iPhone" yang membuat NSA bisa mengakses
iPhone.
Peneliti keamanan Graham Cluley
mengatakan dalam satu blog bahwa presentasi Applebaum dan dokumen-dokumen bocor
itu memperlihatkan jangkauan luas NSA untuk melawan perusahaan-perusahan dan
produk-produk teknologi lain seperti sever HP (Hewlett-Packard), firewall
Cisco, router Huawei, dan seterusnya.
Namun Cluley menegaskan bahwa
dokumen-dokumen itu tidak berarti NSA mengendalikan penuh iPhone milik pengguna
karena diperlukan akses fisik ke perangkat itu.
Cluley juga menunjuk tahun
keluarnya dokumen itu, yaitu 2008.
"Mari kita berharap Apple
telah meningkatkan keamanan software-nya sejak 2008. Dan jika ternyata tidak,
maka kita semua menghadapi masalah besar," kata dia seperti dikutip AFP.@JI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar