Selasa, 08 Juli 2008

Bedah Visi Misi Lima Kandidat Gubernur Jatim

Lima Pasangan Calon Gubernur-Wakil Gubernur
Bedah Visi-Misi Di Gedung Dewan Jatim

Jurnalis Independen: Menjelang siang, Senin (7/6), gedung DPRD Jawa Timur, Jl Indrapura, berkumpul kelima pasang calon Gubernur. Kelima pasangan kandidat Gubernur Jatim itu, sedang mengikuti sidang Paripurna ke II. Dalam sidang itu, kelima pasangan, menyampaikan program dan visi, misi untuk 5 tahun masa jabatannya mendatang.

Dari visi misi itu, lima pasang calon gubernur dan wakilnya membeberkan programnya di hadapan anggota DPRD Jatim, DPRD Kabupaten /Kota se Jawa Timur, Pangdam Brawijaya, Kapolda, Panwaslu, Bupati se Jatim, KPUD dan sejumlah pejabat Jatim Lainnya. Tak ketinggalan beberapa simpatisan ke lima kandidat juga hadir. Kehadiran mereka untuk memberikan greget visi, misi yang disampaikan masing-masing calon yang didukungnya.

Dalam pemaparan visi, misi tersebut, masing-masing kandidat memiliki kesempatan sama. Kesempatan yang diberikan dalam sidang paripurna itu, selama 25 menit.

Umumnya kelima pasangan, memaparkannya dengan membaca teks. Dari apa yang ditawarkan untuk masyarakat Jawa Timur, semuanya memiliki kesamaan. Yaitu, pengentasan kemiskinan, perluasan lapangan kerja juga perbaikan lingkungan. Namun demikian, paparan pasangan no 5, Dr. Soekarwo SH, M. Hum dengan H. Saifulillah Yusuf, terasa lebih komunikatif.


Perang Data
Pemaparan yang disampaikan lima pasang calon gubernur (cagub), mendasarkan pada data-data yang dihimpun team pemenangan para kandidat. Kejelian team dalam memperoleh data menjadi taruhan pada acara tersebut.

Dari pantauan adakabar.com, data-data yang disampaikan oleh pasangan Achsan no 3 (Dr. Achmadi Ms, MM-Soehartono) tentang peringkap IPM Jawa Timur, terkoreksi oleh data yang disampaikan pasangan Karsa (Karwo-Saiful).

Pasangan bernomor keberuntungan lima ini, pada gilirannya menyampaikan pada hadirin tentang IPM Jatim. Menurutnya, IPM Jatim menduduki peringkat 19 dari 23 Propinsi di Indonesia. Data yang dirilis dari BPS tahun 2007 ini menyangga data yang disampaikan oleh Achsan yang mengatakan Jatim ada pada peringkat 22.

Kemenangan data yang di update pasangan Karsa, menunjukkan kejelian pasangan yang mengaku no 5 sebagai sebagai nomor penuh makna. Pak De Karwo mengatakan bahwa nomor itu juga menunjukkan banyaknya rukun islam dan kewajiban waktu sholat ummat islam.

Keakuratan dan keterbaruan data, tidaklah mengherankan bagi pasangan ini. Sebab Pak de merupakan orang dalam yang memiliki akses lebih dekat dari pasangan lainnya. Tentu saja selain pasangan Salam (Sunaryo-Ali Muchson) yang juga menjanjikan pembaharuan birokrasi dan penghapusan SPP.
 
Dua Kandidat Dan Kontrak Politik
Dari Sidang Paripurna ke II itu, ada dua kandidat yang terlihat siap melaju ke kursi kekuasaan Jatim. Hal itu terlihat dari penyampaian program dan visi, misi.

Dibandingkan dengan pasangan Kaji (Kofifah Indar Parawansa-Mudjiono), Achsan maupun Salam, dua pasangan SR ( Sucipto-Ridwan Hisjam) dan Karsa (Karwo-Saiful), lebih memiliki bobot.

Dalam penyampaian itu, pasangan SR, secara jelas mengatakan dengan intonasi suara penuh kesungguhan. Ia dan wakilnya, bersedia diturunkan. Bila program yang disampaikan, tidak dilaksanakannya. “ Saya bersedia diturunkan dari jabatan Jatim I dan Jatim II, bila tidak melaksanakan program yang saya sampaikan hari ini”, begitu kata Sucipto yang disambut aplaus peserta sidang dan yel-yel pendukungnya.

Selain kontrak politik tersebut, selebihnya SR, tidak berbeda dengan pasangan lainnya. Pasangan ini mengumbar janji untuk memperbaiki sistem pendidikan, mengangkat kualitas hidup masyarakat miskin dan perluasan lapangan kerja.

Kontrak politik secara implisif juga dikemukakan oleh Gus Ipul, calon wakil gubernur dari pasangan Karsa. Gus ipul, panggilan akrab Saiful, menjelaskan pemikirannya. Pemikiran pasangan Karsa ini, ternyata telah didiskusikan selama 2 tahun belakangan. Bahkan tidak berhenti dalam rana pemikiran semata. Pemikiran itu, telah ditindaklanjuti dengan mengadakan survai. Survai dilakukan hampir di seluruh tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur. Dan melibatkan, tidak hanya terbatas pada konsetuennya sendiri.

“Survai ini, saya lakukan dengan melibatkan konsetuen atau pendukung dari Ka-ji, SR, Salam, Achsan dan pendukung Karsa sendiri”, kata Saiful dengan senyum tebar pesona.


Program Karsa Urai Problem Ekonomi Dan Sosial
Dua tahun lamanya, Karsa mencoba memberikan sumbangsih pemikiran. Dari diskusi Karwo Saiful, muncul ide membuat survai. Dari hasil survai yang dilakukan pasangan Karsa tersebut, di dapat sesuatu yang sangat apresiatif.

Ada 51% peserta survai yang terdiri dari pendukung 5 calon pasangan gubernur menyatakan keinginannya. Agar pemerintah Propinsi masa datang membangun jalan alternatif di Jawa Timur, jelas Saiful.

Lebih lanjut Saiful menjelaskan, bahwa pembangunan jalan alternatif tersebut akan mengurai benang kusut problem ekonomi dan sosial Jatim, yang selama ini tak terpikirkan untuk melaksanakannya.

Dengan adanya pembangunan itu, penganggur yang berjumlah 1,4 juta, akan terkurangi dan mendapatkan pekerjaan. Selain itu mengangkat kemiskinan warga Jatim yang kini telah berjumlah 7,4 juta.
 
Dalam menyampaikan pesan visi, misi itu, pasangan bernomor 5 ini sering mendapatkan ejekan dari pendukung SR yang berada di balkon. Pendukung SR ini meneriakkan “topeng momyet” saat karwo sedang menyampaikan visi, misi. Sedangkan Gus Ipul sambil tersenyum sempat mengatakan “pendukungnya pak Cip itu yang teriak-teriak”,katanya.

Terlepas dari etika pendukung salah satu pasangan calon, yang jelas, ada dua pasang calon yang berani menawarkan kontrak politik dengan sangat gamblang. Selanjutnya, terserah masyarakat pilih siapa pada 23 Juli nanti.***
 

Tidak ada komentar: