Jurnalis Independen: Siang itu, pukul 12.00, suasana dipojok kantor DPRD Surabaya nampak lengang. Beberapa penjual asongan asyik bercengkrama. Suasana yang lengang membuat mereka leluasa melakukannya.
Agak ke sebelah barat terdapat sebuah warung kaki lima dengan 4 orang yang sedang duduk menikmati minuman segar. Rupanya ke empat orang itu adalah para pengejar berita.
Tak berapa lama datang beberapa orang pengendara yang dandanannya serupa dengan keempat orang tersebut. Ya, cara berpakaian kuli CD ini, hampir sama satu dengan lainnya. Hanya beberapa orang saja yang terlihat berpenampilan berbeda dan agak rapi.
Ketika waktu hampir menunjukkan pukul 14.00 siang, dating 3 orang pengejar berita memberikan kabar kepada penghuni pojok DPRD, bahwa ada kejadian kebakaran di Jl. Seruni dekat masjid Cheng Ho.
Serentak nyamuk pres berhamburan menuju kuda besi mereka menuju tempat kejadian kebakaran. Seakan tak mau melewatkan kejadian kebakaran tersebut mereka saling menawarkan untuk pergi berboncengan. “Ayo karo aku ae”, kata salah seorang kuli kuli tinta yang mengenakan celana warna coklat karma.
Setelah kepergian pemburu berita, jalan yang terletak diantara bangunan gedung Perwakilan Rakyat Kota Surabaya dan sebuah sungai itu kembali lengang. Sedangkan patung Jendral Sudirman di sebelah utara masih tetap menghadap ke arah selatan. Sehari-hari patung itu tak jemu menyaksikan ulah pemburu berita serta keramaian lalulalangnya berbagai kendaraan yang ada disekelilingnya.
Tidak berapa lama para pemburu berita kembali ke tempat itu dengan raut muka penuh kepuasan. Mereka telah mendapatkan apa yang menjadi kewajiban rutinitasnya.
Beberapa menit kemudian datang wanita dua puluhan tahun dengan mengendarai sepeda motor dengan stiker sebuah media ternama di Jawa Timur. “ Hai jangan keluyuran, apa nggak takut item, kan enak dikantor”, kata salah seorang yang sedang duduk di depan sebuah warung yang menghadap sebelah Timur. Wanita itu hanya tersenyum sambil membuka helmet dan penutup mukanya.
Sesaat kemudian menghampiri kuli tinta yang menegurnya setelah terlebih dahulu membuka jaket yang melindungi tubuhnya dari sengatan matahari selama dalam perjalanannya.
Tak lama setelah itu, wanita itu mengajak salah seorang temannya menuju Jl. Kertajaya untuk menikmati nasi bebek yang ia ceritakan sangat lezat.
Sepeninggal dua wanita itu, adakabar pun pergi meninggalkan pojok gedung Dewan Perwakilan Rakyat Kota Surabaya setelah menyaksikan sebagian rutinitas awak media kota ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar