Jurnalis Independen: International Monetery Fund (Dana Moneter Indonesia/IMF) memaparkan sudut pandangnya mengenai perekonomian Indonesia.
"Ekonomi Indonesia ke depan akan performa baik. Pada 6,5 persen, pertumbuhan ekonomi pada 2011 tertinggi dalam Satu dekade, inflasi tetap dengan range target bank sentral, pertumbuhan kredit kuat, dan berdampak pada bisnis serta konsumen akan menguat," ujar Senior Resident Representative of the IMF, Milan Zavadjil, Jakarta, Jumat (6/7/2012).
Zavadjil mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir lingkungan ekonomi global, menunjukkan beberapa tanda pelemahan baru, Dimana berefek pada Indonesia.
Sementara akun eksternal Indonesia saat ini, telah berubah dari surplus menjadi defisit yang dikit baru-baru ini, karena ekspor turun melebihi dari impor, mencerminkan kombinasi dari lingkungan eksternal memburuk dan penguatan lanjutan permintaan domestik.
"Pertumbuhan diperkirakan berlanjut dalam waktu yang dekat, dimana akun current harus berakhir pada akhir tahun, dengan defisit sekira satu persen dari GDP," ujar Zavadjil.
Zavadjil menambahkan, sepenuhnya konsisten dengan Indonesia bergerak menuju ekuilibrium jangka menengah seperti yang terlihat oleh fundamental. Defisit anggaran agak melebar dengan tepat membantu mengimbangi dampak terhadap pertumbuhan permintaan eksternal melambat.
"Atas dasar itu, pertumbuhan PDB diproyeksikan 6,1 persen pada 2012 tetapi harus mengambil lagi subsekuensi. Inflasi tahunan di bawah pada 3,6 persen di januari. Sejak naik tipis menjadi 4,5 dan diperkirakan akan mencapai lima persen di akhir tahun, masih dalam kisaran target pemerintah," ujar Zavadjil. (mnt/emi/ade)
"Ekonomi Indonesia ke depan akan performa baik. Pada 6,5 persen, pertumbuhan ekonomi pada 2011 tertinggi dalam Satu dekade, inflasi tetap dengan range target bank sentral, pertumbuhan kredit kuat, dan berdampak pada bisnis serta konsumen akan menguat," ujar Senior Resident Representative of the IMF, Milan Zavadjil, Jakarta, Jumat (6/7/2012).
Zavadjil mengatakan, dalam beberapa bulan terakhir lingkungan ekonomi global, menunjukkan beberapa tanda pelemahan baru, Dimana berefek pada Indonesia.
Sementara akun eksternal Indonesia saat ini, telah berubah dari surplus menjadi defisit yang dikit baru-baru ini, karena ekspor turun melebihi dari impor, mencerminkan kombinasi dari lingkungan eksternal memburuk dan penguatan lanjutan permintaan domestik.
"Pertumbuhan diperkirakan berlanjut dalam waktu yang dekat, dimana akun current harus berakhir pada akhir tahun, dengan defisit sekira satu persen dari GDP," ujar Zavadjil.
Zavadjil menambahkan, sepenuhnya konsisten dengan Indonesia bergerak menuju ekuilibrium jangka menengah seperti yang terlihat oleh fundamental. Defisit anggaran agak melebar dengan tepat membantu mengimbangi dampak terhadap pertumbuhan permintaan eksternal melambat.
"Atas dasar itu, pertumbuhan PDB diproyeksikan 6,1 persen pada 2012 tetapi harus mengambil lagi subsekuensi. Inflasi tahunan di bawah pada 3,6 persen di januari. Sejak naik tipis menjadi 4,5 dan diperkirakan akan mencapai lima persen di akhir tahun, masih dalam kisaran target pemerintah," ujar Zavadjil. (mnt/emi/ade)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar