Jurnalis Independen: Indonesia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya.
Adalah cendekiawan Moeslim Abdurrahman yang dikabarkan meninggal dunia malam ini, Jumat (6/7) di RSCM.
Tokoh Muhamadiyah yang dikenal sebagai Direktur Maarif Institute for Culture and Humanity itu meninggal akibat komplikasi penyakit jantung dan diabetes.
Saat ini jenazah almarhum masih disemayamkan di rumah duka Perum Persada Raya Blok 7 No. 15 Jati Bening, Bekasi.
Dalam hidupnya, Moeslim dikenal figur yang familiar dan ramah terhadap siapapun.
Kesan itu menebar setiap orang menemuinya. Senantiasa mengedepankan keramahan, Moeslim Abdurrahman pun dikenal sebagai intelektual dengan pemikiran moderat dan mencerahkan. L
atar belakangnya memang mendukung itu. Moeslim sedari muda berkutat di lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan organisasi kemasyarakatan.
Pria kelahiran Lamongan Jatim 8 Agustus 1958 ini pun karib dengan beragam permasalahan umat.
Beberapa karyanya di antaranya Kang Towil dan Siti Marginal (kumpulan kolom di Harian Pelita), Islam Transformatif (1995), Semarak Islam Semarak Demokrasi (1997), dan Islam Sebagai Kritik Sosial. (mnt)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar