Selasa, 02 Mei 2017

Hilangnya Darah Sultan Hasanudin Dalam Tubuh JK



Jurnalis Independen: Seorang facebooker asal Taiwan berkewarganegaraan Indonesia, Widya Tyas, memposting sebuah surat terbuka yang ditujukan kepada Wakil Presiden Indonesia Yusuf Kalla (JK). Postingan ini berisi kritikan tajam tentang sepak terjang pebisnis handal itu. Selain itu, postingan ini juga mengingatkan Wapres terkait hubungan darah JK dengan tokoh pejuang Sultan Hasanuddin. Berikut isi lengkap postingan itu.

*Bpk Jusuf Kala yg terhormat.*
Semoga Bpk dan kel dlm lingkup keberkahan serta sehat lahir batin.
Pak JK yg diberkahi Allah … Bpk adalah salah satu putra terbaik Indonesia, Makasar adalah tanah pejuang ditanah itu ada bekas tetesan darah pahlawan Sultan Hasanuddin, ada banyak putra terbaik bangsa sblm Bpk yg berperan dlm kancah memajukan Indonesia. Bpk adalah satu2nya putra Indonesia yg menjadi wapres 2 kali krn pasti ada pertimbangan kapasitas selain pertimbangan politik.
Sepak terjang Bpk diikuti seluruh mata rakyat Indonesia, kelincahan bertindak, dan berpolitik Bpk diakui kawan dan lawan, bhkn Sby kalah pamor dgn Bpk saat Bpk menjadi wapresnya, ada stigma Bpk terlalu lincah sbg wapres dan membangun bisnis keluarga melalui jabatan, opini itu berkembang dan wajar krn memang Bpk dari keluarga pedagang.

Agak surprise saat Bpk bisa dijadikan wapres dan bersanding dgn Jkw, ada rasa was2 bagi kami yg awam dlm berpolitik, krn Bpk adalah salah satu orang yg meremehkan Jkw dgn begitu sinis saat sblm pilpres, namun Bpk menjilat ludah dilumpur, saat Bpk mau dijadikan wapres utk orang yg Bpk remehkan sebelumnya, dari situ km menilai secara attitude Bpk mempunyai catatan yg hrs diwaspadai, maaf kl sy salah.
 
Masuk dan mendampingi Jkw kami mulai merasa Bpk pasti ada andil dlm menentukan kabinet, km dengar Bpk tdk suka kpd Ibu Susi krn tdk sarjana, Bpk meletakkan Sudirman Said sbg org Bpk pd menteri esdm yg mempunyai kursi basah baik scr politis maupun urusan dagang, dan hal ini memang benar saat publik tau bhw SS adlah koncoan dgn Anis Baswedan di Paramadina yg menggusur YDL (Yudi Latif) dan tentunya jg atas restu Bpk.

Makin terang benderang siapa dan kemana Bpk, tentunya dan mngkn saja AB ada pd mendikbud jg hasil intervensi Bpk, AB tergusur meninggalkan catatan salah hitung honor guru Rp23,2 t, sepuluh kali ektp mega skandal, kemudian dimanuverkan pd pilkada Jkt yg sensasional itu. Apakah Bpk ada disana … pasti!. dan sayup2 mahar kpd PS (Prabowo Subianto) pun Bpk yg talangi, apakah itu uang hilang atau uang rentenir yg hrs balik 10 kali lipatnya, cuma Bpk yg tau, tp kami yg naif ini menilai tdk ada makan siang gratis, apalagi Sandi ada disana.

Pak JK yg mulia, memasuki pilkada Jkt dari awal kelihatan Bpk tdk suka kpd Ahok , apa krn dia Cina, kristen dan penjaga uang rakyat serta musuh koruptor atau musuh Bpk sekaligus shg Ahok hrs dipenjara dan binasa, settingan penistaan yg bgt masif, masjid dijadikan posko pemfitnahan, mimbar jumat dijadikan pengumbar kebencian, apakah Bpk luput dari hingar bingar itu, pasti tidak, Bpk tau dan mendukung itu semua, sadarkah Bpk sbg ketua atau mantan ketua dewan masjid Indonesia telah membiarkan masjid dijadikan tempat memproduksi fitnah dan amarah bhkn sampai mayatpun menjadi sasaran ketidak benaran akut yg mengerikan, dalam kebiadaban tdk ada sebelum ini menjadikan janazah sebagai umpan provokasi murahan diluar nalar manusia beragama.

Bapak adalah wapres yg hrs bijak dan berakal budi, kesalahan Bpk dlm koridor jabatan akan membuat bangsa ini terbelah, silakan Bpk berfaham radikal dan bergerombol dgn HTI dan FPI, silakan Bpk mencium tangan Zakir Naik provokator agama, ulama yg kelasnya dibawah ulama Indonesia tp jgn Bapak membelah kami sbg rakyat Indonesia hanya krn syahwat politik dan nafsu berkuasa yg menggila.

Apa Bpk tdk sadar HTI anti pancasila, kt disebut thogut dan dianggap kafir, mrk menghina Indonesia dan bangsa yg dibangun dgn perjuangan dan darah, bukam dgn cuma teriak dan marah, apa Bpk tdk sadar kalau Bpk salah dosanya kpd seluruh rakyat Indonesia bkn hanya kpd tetangga.

Pak JK yg bijaksana, kami rakyat jelata tdk faham apa itu kekuasaan dan nafsu berkuasa, kami hanya ingin damai berdampingan dlm keberagaman, harapan itu tentunya kami amanahkan kpd Bpk yg telah Bpk terima dalam sumpah bkn melalui tempat sampah. Manuver Bpk menimbulkan decak terkesima sampai Bpk ditengarai akan melakukan kudeta, tapi masak sih, orang secerdas Bpk mau mengerjakan hal yg tercela dan akan menjadi catatan sbg tindakan durjana, andaipun Bpk bernafsu menduduki RI satu, tunggu saja sampai pemilu, bertarung scr kesatria bkn menikung dengan cara kera mengambil kacang dari belakang.

Pak Kala, dgn tanpa mengurangi rasa hormat, sy berharap Bpk bs menghilangkan rasa tdk bersahabat kpd presiden yg sdg membenahi carut marut bekas presiden teman Bpk yg itu, jadi jangan pula Bpk menambah ketidak becusan masa lalu dgn alasan apapun. Berprilakulah sbg pejuang dari tetesan Hasanuddin jgn bermanuver seperti kalelawar liar, matilah sebagai pejuang jgn sbg pecundang shg jasad kt diterima di bumi Indonesia, bkn bersanding dgn zakir naik di India.

Terima kasih Pak JK, jgn lupa kirim bunga ke Balai Kota bkn untuk belasungkawa tapi utk sukacita atas sebuah kemenangan moral dari serangan kekuasaan yg berutal.
*# Salam kebenaran utk Indonesia tercinta.*
Silakan copas saja,
By. Iyyas Subiakto

Tidak ada komentar: