Rabu, 07 Maret 2018

Penemu Listrik Cilik, Rebutan, dan Ancaman

By: AIMAN WITJAKSONO
Kompas.com - 31/07/2017, 07:55 WIB Naufal Raziq, penemu listrik yang bersumber dari pohon kedondong (Dokumentasi Keluarga)    
Mengapa penemuannya menyentak bangsa bahkan dunia? Lalu, apa yang membuat heboh dan jadi rebutan? Iya, dunia! Ternyata bukan hanya negeri ini yang sempat melihatnya.
Setidaknya ada tiga negara yang diam-diam melirik siswa yang pada usia 11 tahun ini berhasil menemukan listrik dari cara yang sangat sederhana.
Jerman, Turki, dan Brunei Darussalam mengirim perwakilan negaranya untuk langsung bertemu dengan orang tua Naufal Raziq. Fakta ini saya dapatkan langsung dari hasil wawancara saya dengan Ayah Naufal, Supriaman.

Saya bertanya, bagaimana mereka mengirim perwakilan dan apa yang mereka sampaikan? Supriaman mejawab, masing masing perwakilan negara datang ke rumah dalam rentang waktu beberapa bulan.

Mereka menemui langsung Supriaman dan meminta agar Nuafal bisa belajar di negaranya suatu hari kelak. Salah satu universitas di Jerman, misalnya, meminta agar Naufal kuliah di Jerman setelah lulus SLTA. Supriaman lupa nama universitas yang dimaksud.

Kebetulan, salah satu staf pengajar di Jerman itu adalah warga Aceh. Ia menghubungi keluarganya di Aceh untuk bertemu dan berbicara dengan Naufal. Sementara Turki dan Brunei, menurut Supriaman, berkomunikasi melalui utusannya masing masing.

Penemuan yang menyentak Kiprah Naufal Raziq memang menyentak. Ia menemukan listrik dari getah pohon kedondong pagar. Naufal menerima banyak penghargaan. Baru baru ini Naufal diajak menemui Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo untuk berbincang.

Naufal di boyong ke Banda Aceh, menemui Panglima. Ia juga menerima beasiswa dari PT Pertamina EP. Sebelumya, kementerian Agama juga menawarkan beasiswa untuk Noval yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP) di Langsa, Aceh.

Lalu apa yang heboh, sehingga membuatnya jadi rebutan? Jawaban adalah listrik yang ia temukan, dari cara yang sangat mudah! Temuan yang mengancam Tak penting sesungguhnya usia Naufal. Siapapun yang menemukan listrik jenis ini pasti jadi rebutan. Karena mudah, bermanfaaat, dan mengancam.

Mengancam? Iya! Sejak minyak bumi menjadi energi utama lebih satu abad lalu, hingga kini peradaban manusia terus berupaya mencari sumber energi itu. Minyak bumi adalah energi fosil yang membutuhkan waktu jutaan tahun untuk pembentukannya. Amat mustahil menciptakan minyak bumi dalam waktu cepat, sementara sumber daya alam ini semakin hari semakin menipis jumlahnya. Berlomba-lombalah manusia menemukan sumber energi baru yang bisa dengan cepat diperbaharui.

Tersebutlah matahari, air, dan bahkan angin. Namun setidaknya ada dua kendala dari ketiga energi ini, pertama biaya infrastrukturnya yang tinggi, dan kondisi alam yang tak tentu. Di luar wilayah khatulistiwa, matahari tak bersinar sepanjang tahun. Sementara untuk air, seringkali kita mendengar debit air yang turun dan memengaruhi pasokan listrik yang dihasilkan.

Energi abadi dari pohon kedondong Lalu apa kelebihan pohon ini? Saya datangi dan saksikan sendiri bagaimana listrik dihasilkan dari getah pohon kedondong yang diserap oleh kain, disalurkan menjadi elektroda, dan menghasilkan listrik.

Anda tahu? Listrik ini abadi selama pohon itu hidup! Saya melihat pula setiap satu lubang dari pohon ini menghasilkan satu volt tegangan listrik. Dalam satu pohon bisa dibuat beberapa lubang. Kuncinya, semakin besar pohon semakin banyak lubang yang bisa dibuat. Semakin besar pohon, semakin stabil listrik yang dihasilkan karena getah pohon itu mengalir lebih banyak ketimbang pohon yang lebih kecil.

Yang mengagumkan, pohon sama sekali tidak terganggu kehidupannya. Ia tetap hidup subur! Tentu saja temuan ini bakal mengancam peradaban energi fosil. Negeri penguasa energi fosil yang menguasai dunia selama lebih dari satu abad dan mendapatkan keuntungan spektakuler darinya tentu tak akan tinggal diam.

Temuan ladang minyak baru di Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya yang membuat harga minyak turun saja sudah membuat dunia kerepotan dan berimbas pada kondisi ekonominya. Apalagi temuan awal Naufal, yang meski perlu banyak pengembangan, menjadi awal revolusi energi baru di dunia.

Jika sebelumnya kita mendengar nama Michael Faraday, Thomas Alva Edison, dan Nikola Tesla, saya berharap suatu saat anak cucu kita mengenal Naufal Raziq asli Indonesia! Saya Aiman Witjaksono.


Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penemu Listrik Cilik, Rebutan, dan Ancaman", https://regional.kompas.com/read/2017/07/31/07550141/penemu-listrik-cilik-rebutan-dan-ancaman.

Tidak ada komentar: