Prihandoyo Kuswanto (FB)
32 menit ·
PKI MEMANG SEDANG BERGERAK DAN KONSOLIDASI
( Copas
dari FB MCA yg berhasil masuk FBnya PKI )
JALAN
BARU INDONESIA
I. KATA
PENGANTAR
Selamat
sore kawan!!
Menanggapi
antusiasme yg begitu luar biasa dari kawan semuanya yg ingin bergabung bersama
PKI maka dengan ini kami merasa perlu untuk sekedar menginformasikan Agenda
Politik Partai Komunis Indonesia Tahap I yg disusun sebagai lanjutan dari
dokumen resmi CCPKI 1967.
Dimana
inti dari agenda tahap I ini adalah upaya untuk memperhebat kembali rasa
persatuan & persaudaraan para kawan di daerah bekas basis PKI yg meliputi
wilayah Sumatra-Kalimantan-Jawa-Bali (dan diharapkan bisa mencangkup seluruh
wilayah indonesia ditahun 2019 nanti) yg dilakukan secara langsung di akar
rumput. Dimana di harapkan semua kawan di bekas daerah basis PKI tersebut bisa
memperhebat kembali rasa persatuan & kesatuannya guna ikut berpartisipasi
membangun bangsa & negara. Sekaligus membersihkan nama PKI dari segala
fitnah & tuduhan keji akibat propaganda sesat Orde Baru.
II.
BERPISAH KITA BERJUANG, BERKUMPUL KITA MEMUKUL!!
Menanggapi
pertanyaan dari khalayak umum apakah PKI akan kembali terjun kedalam dunia
partai politik nasional sebagai partai yg LEGAL? Maka jawabannya adalah YA!!
Untuk
saat ini PKI lebih memilih untuk menggunakan saran dari kawan Mao dalam “Desa
Mengepung Kota”. Dimana PKI akan menempatkan kader-kader terbaiknya untuk duduk
dalam pemerintahan daerah lewat jalur pemilihan langsung secara independent atw
bisa juga dengan cara meminjam tangan partai lain yg sudah ada saat ini.
Dimana
PKI memilih merintis semuanya kembali dari titik paling NOL yaitu akar rumput.
Mengingat sifat dari PKI itu sendiri yg terbentuk dari basis massa rakyat.
Dimana ujung tombak perjuangan PKI adalah rakyat. Dalam agenda politik
pergerakan:
* Desa mengepung
Kecamatan
* Kecamatan mengepung Kabupaten
* Kabupaten mengepung Propinsi, dan
* Propinsi mengepung Negara
* Kecamatan mengepung Kabupaten
* Kabupaten mengepung Propinsi, dan
* Propinsi mengepung Negara
Hingga
PKI bisa kembali menghegemoni untuk memimpin perjuangan Revolusi Massa Rakyat
Indonesia menuju Demokrasi Rakyat Indonesia yg Berdaulat, Beradab, &
Berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyatnya.
III.
POKOK-POKOK PROGRAM DEMOKRASI RAKYAT
Untuk
membangun Indonesia baru yang maju, bebas dan demokratis, yaitu Indonesia yang
berdasarkan Demokrasi Rakyat Berkeadilan Sosial, PKI mengajukan pokok-pokok
program sebagai berikut:
A.
POLITIK
(1)
Menghancurkan sampai ke akar-akarnya seluruh mesin peninggalan diktator fasis
Orde Baru yang merupakan wakil umum imperialis AS, kelas tuan tanah feodal,
kapitalis-birokrat, dan borjuis komprador, dan membentuk barisan Demokrasi
Rakyat. Barisan Demokrasi Rakyat Indonesia adalah kekuasaan bersama kelas
buruh, kaum tani, kaum borjuis kecil kota, kaum intelektual revolusioner serta
golongan-golongan demokratis lainnya, yang didasarkan atas persekutuan buruh
dan tani di bawah pimpinan kelas buruh. Barisan Demokrasi Rakyat Indonesia
adalah alat di tangan Rakyat Indonesia untuk melindungi kepentingan-kepentingan
fundamentalnya, membersihkan sampai ke akar-akarnya imperialisme, feodalisme,
dan kapitalisme-birokrasi, untuk membangun masyarakat Indonesia yang bebas dan
demokratis menuju Masyarakat yg berkeadilan Sosial.
(2)
Setiap warga negara laki-laki dan wanita , tidak pandang suku dan asal
keturunan, mempunyai hak sama, negara menjamin seluas-luasnya hak-hak asasi
Rakyat seperti hak berorganisasi, berapat, berdemonstrasi, menyatakan pendapat
baik secara tertulis maupun secara lisan, hak memilih maupun dipilih, dan
menjamin kemerdekaan beragama.
Negara menjamin pekerjaan dan pendidikan bagi Rakyat. Kelas-kelas reaksioner yaitu tuan tanah, kapitalis-birokrat, kapitalis-komprador, dan pengkhianat-pengkhianat bangsa lainnya tidak mendapatkan kebebasan demokratis seperti Rakyat. Kepada semua musuh revolusi ini, negara menjalankan sikap yg tegas. Jabatan-jabatan negara dan aparatur negara tidak boleh diduduki oleh elemen-elemen reaksioner.
Negara menjamin pekerjaan dan pendidikan bagi Rakyat. Kelas-kelas reaksioner yaitu tuan tanah, kapitalis-birokrat, kapitalis-komprador, dan pengkhianat-pengkhianat bangsa lainnya tidak mendapatkan kebebasan demokratis seperti Rakyat. Kepada semua musuh revolusi ini, negara menjalankan sikap yg tegas. Jabatan-jabatan negara dan aparatur negara tidak boleh diduduki oleh elemen-elemen reaksioner.
(3)
Pemerintahan dalam negeri dijalankan atas prinsip yang menjamin pengokohan
kekuasaan Rakyat dan pelaksanaan sentralisme-demokrasi. Pemerintah mendasarkan
diri atas massa Rakyat, dan Rakyat berhak menjalankan pengawasan atas jalannya
pemerintah.
(4)
Hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dijalankan atas dasar
prinsip-prinsip sentralisme-demokratis. Kepada suku bangsa-suku bangsa
diberikan hak otonomi yang luas. Pemerintah daerah harus memperkuat pemerintah
pusat, dan pemerintah pusat membantu dan membimbing pemerintah daerah.
(5)
Sistem pertahanan negara didasarkan atas pertahanan Rakyat secara total.
Seluruh Rakyat memikul kewajiban untuk membela tanah air dan kekuasaan Rakyat
dari ancaman agresi imperialis dan anasir-anasir kontra-revolusi lainnya.
(6)
Pemerintah menjalankan politik luar negeri yang konsekuen anti-imperialisme,
kolonialisme, dan neo-kolonialisme, menggalang dengan aktif front internasional
anti-imperialisme, kolonialisme, dan neo-kolonialisme, menyokong dengan
konsekuen perjuangan pembebasan Rakyat-rakyat seluruh dunia, memperkuat
persahabatan dengan negara-negara sosialisme dan Rakyat-rakyat revolusioner
sedunia, membatalkan persetujuan-persetujuan yang dibuat oleh pemerintah
reaksioner Indonesia dengan negara-negara imperialis yang merugikan bangsa
Indonesia.
B.
EKONOMI
(7)
Melenyapkan kekuasaan kapital monopoli asing, tuan tanah feodal,
kapitalis-birokrat, dan komprador di bidang ekonomi, dan membangun ekonomi
Demokrasi Rakyat, dimana tidak ada penghisapan manusia oleh manusia. Semua
sumber kekayaan alam dikuasai negara. Perusahaan-perusahaan monopoli asing dan
pribumi, atau perusahaan-perusahaan yang terlalu besar untuk diurus secara
swasta seperti bank-bank, kereta api, telekomunikasi, penerbangan, perhubungan
laut dan maritim, dan lain-lainnya, dikuasai dan diselenggarakan oleh negara.
Perusahaan imperialis AS dan imperialis lainnya yang secara langsung memusuhi
revolusi, beserta kekayaannya yang ada di Indonesia, perusahaan-perusahaan dan
kekayaan kapitalis-birokrat dan komprador serta pengkhianat-pengkhianat bangsa
lainnya, disita tanpa ganti kerugian dan dijadikan milik negara.
(8)
Negara melindungi dan membantu perkembangan industri nasional swasta dalam
batas-batas yang tidak menguasai kehidupan Rakyat atau menjadi monopoli.
(9)
Hubungan agraria dan pertanian secara feodal dihapuskan. Semua tanah milik tuan
tanah asing maupun pribumi disita tanpa ganti kerugian, dan dibagikan kepada
buruh tani dan tani miskin secara cuma-cuma, orang seorang dan sebagai milik
perseorangan. Tanah-tanah perkebunan yang berteknik modern dan juga tanah hutan
dikuasai oleh negara. Tanah dan milik lain tani kaya tidak disita. Tanah dan
milik lain tani sedang dilindungi. Sistem rodi, pologoro, dan beban-beban
feodal lainnya dihapuskan. Pemerintahan desa diselenggarakan secara demokratis.
Hutang kaum tani dan nelayan kepada lintah darat dan tuan tanah dihapuskan.
Negara memberi bantuan kredit murah dan jangka panjang kepada kaum tani untuk
membangun dan mengembangkan koperasi pertanian, dan melakukan usaha-usaha untuk
memodernisasi dan mekanisasi pertanian. Negara menyelenggarakan transmigrasi
dengan menjamin tanah sebagai milik perseorangan para transmigran dan bantuan
lainnya yang diperlukan.
(10)
Dengan menggunakan semua tenaga dan sumber dalam negeri dan atas dasar berdiri
di atas kaki sendiri, menciptakan syarat-syarat untuk mengindustrialisasi
negeri sebagai dasar masyarakat yg berkeadilan sosial. Mengatur upah minimum
yang layak bagi kaum buruh dan pegawai negeri. Mengatur sistem kerja yang
menjamin kesehatan untuk pekerjaan tambang di bawah tanah dan industri-industri
lain yang mengganggu kesehatan. Mengadakan sistem jaminan sosial atas biaya
negara dan kapitalis dalam hal sakit, cacat, pengangguran dan hari tua.
Melarang kerja anak-anak. Melenyapkan penghisapan setengah feodal di bidang
perburuhan seperti sistem kenek, sistem kontrak, dan lain-lain.
Menyelenggarakan kontrol yang keras atas harga barang-barang dagangan.
C.
KEBUDAYAAN
(11)
Kebudayaan Demokrasi Rakyat adalah kebudayaan baru yang anti-imperialisme,
anti-feodalisme, dan anti-kapitalisme-birokrasi. Sastra, seni, dan ilmu harus
mengabdi kaum buruh, tani dan Rakyat.
(12)
Sistem pendidikan dan pengajaran didasarkan atas perevolusioneran pikiran,
menanamkan semangat cinta Rakyat, cinta tanah air, dan cinta kerja. Memadukan
pendidikan teori dengan kerja badan dalam praktek produksi. Mengadakan
kewajiban belajar dengan cuma-cuma bagi anak-anak laki-laki maupun perempuan
sampai jejang perguruan tinggi.
(13)
Semua suku bangsa berhak memakai bahasa daerahnya di sekolah-sekolah,
pengadilan, dan dimana saja, di samping bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
(14)
Negara menjamin kesehatan Rakyat, memberantas penyakit Rakyat dan penyakit
menular.
****
Demikianlah
pokok-pokok agenda kerja yang akan dilaksanakan oleh Barisan Demokrasi Rakyat,
sebagai hasil kemenangan revolusi di seluruh negeri.
Di
tempat-tempat dimana revolusi telah mencapai kemenangan dan kekuasaan politik
revolusioner telah didirikan, pokok-pokok program seperti tersebut di atas
harus dilaksanakan dengan disesuaikan dengan syarat-syarat konkret setempat dan
tingkat kesadaran Rakyat yang bersangkutan.
PKI
berpendapat bahwa jalan pembebasan Rakyat Indonesia hanyalah melalui revolusi
seperti dikemukakan dalam program ini. Jalan ini tidak mudah, panjang,
berliku-liku, berat, dan pelik. Akan tetapi hanya inilah jalan satu-satunya ke
pembebasan. Jalan lain tidak ada dan tidak mungkin ada.
Sisa
peninggalan diktator fasis Orde Baru adalah kekuasaan kelas-kelas yang paling
reaksioner dan paling lapuk dan sedang menuju kehancuran total. Imperialis
Asing yang menjadi majikan sisa rejim Orde Baru serta sisa klik revisionis Uni
Soviet yang menjadi pembantu setianya, juga kekuasaan lapuk dan sedang menuju
keruntuhannya secara total. Semua kekuatan reaksioner dan gelap itu hanyalah
macan kertas belaka.
Sebaliknya
kelas buruh, kaum tani, kaum intelektual revolusioner, kelas borjuis kecil
kota, dan kekuatan-kekuatan revolusioner lainnya adalah kekuatan yang perkasa,
yang menghadapi hari depan cerlang cemerlang.
Revolusi
Indonesia mempunyai sekutu amat luas di seluruh dunia. Proletariat
internasional dan semua Rakyat revolusioner yang berjuang melawan penindasan
berdiri di pihak Rakyat Indonesia. Proletariat dan Rakyat Tiongkok yang besar,
yang dipersenjatai dengan Pikiran Mao Tjetung yang tak terkalahkan dan yang
kini telah membangun benteng revolusi dunia yang paling terpercaya berdiri
teguh di pihak Rakyat Indonesia, dengan konsekuen menyokong revolusi Indonesia.
Sisa
warisan diktator militer-fasis Orde Baru dan imperialisme AS pasti dapat
dikalahkan untuk selama-lamanya dan Rakyat Indonesia pasti mencapai kemenangan,
karena jalan revolusi Indonesia diterangi oleh bintang kejora
Marxisme-Leninisme.
Partai
Komunis Indonesia berseru kepada kaum buruh, kaum tani, kaum intelektual
revolusioner, kaum nelayan, kaum pengusaha kecil, kaum pengusaha nasional
patriotik, kepada setiap orang Indonesia laki-laki dan wanita dari semua suku
bangsa yang berkemampuan baik untuk bersatu padu membuka jalan kehidupan baru
yang bebas dan demokratis menuju tatanan masyarakat yg berkeadilan sosial.
Kehidupan baru yang merdeka dan bebas, yang maju, bahagia, makmur dan sejahtera
harus kita raih dengan revolusi.
Bersatulah
Rakyat Indonesia, dengan semangat yg bergelora di dada untuk maju tak gentar
menggulingkan dan menghancurkan sisa peninggalan diktator fasis warisan orde
baru.
Mari kita
bersatu, berjibaku, bahu membahu bersama PKI untuk mewujudkan mimpi rakyat
indonesia yg terangkum dalam PANCASILA sila ke-5 yaitu; “Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.”
“Jayalah
Partaiku, Sejahteralah Rakyatku, Berdaulatlah( Copas dari FB MCA yg berhasil
masuk FBnya PKI )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar