Saatnya Ummat Islam Membentuk Pusat Lembaga Keuangan Dunia
Jurnalis Independen: Melihat keterpurukan ummat islam di belahan dunia yang tidak
memiliki daya dalam banyak hal, membuat penulis berpikir dan menyarankan kepada
ummat agar memiliki badan keuangan tingkat dunia.
Sudah saatnya ummat islam memiliki sumber dana keuangan guna
memberdayakan ummat yang sedang dilanda bencana alam, peperangan maupun
ketimpangan sosial di seluruh penjuru dunia.
Selama ini, ummat hanya bergantung kepada kemurahan negera,
pemerintah setempat, dimana mereka tinggal untuk mengatasi kesulitan di
berbagai bidang. Terlebih jika sedang mengalami penindasan. Jika mengharapkan
uluran tangan pemerintah, sering terkesan lamban dan tidak konprehensip dalam
menanggani permasalahan. Kasus yang kini sedang terjadi seperti pembentaian
muslim Rohingya di Myanmar.
Sementara pembentukan wadah ormas atau bahkan partai,
seringkali mendapat banyak kendala bahkan tidak jaranag dicurigai sebagai
kelompok makar, teror oleh pihak pemerintah. Terlebih pemerintah yang tidak
mandiri dan tunduk pada kekuatan-kekuatan yang sengaja ingin memusnahkan islam
dari muka bumi.
Sebab itu, alangkah baiknya jika ummat menghimpun dana
hingga tingkat dunia. Dana yang dikumpulkan di alokasikan untuk menanggulangi
ummat yang sedang terpuruk. Entah itu lantaran bencana alam, perang, atau
mengangkat sosial ekonomi yang tidak mendapatkan perhatian segera dari
pemerintah setempat.
Lembaga keuangan ini harus didirikan, dikelolah oleh ummat
yang memiliki kompetensi , wawasan dan amanah tingkat malaikat.
Sisi lain, lembaga ini juga harus memiliki semua ahli.
Antaranya seperti ahli keuangan syariah, ahli pertanian, produksi bidang
strategis hingga tehnologi dan seterusnya. Semua bisa terwujud dengan dimulai
dari pembentukan lembaga keuangan dunia yang terkumpul dari Maal ummat. Selain
itu, lembaga ini juga harus meminta kepada pemerintah masing-masing untuk
mengelolah haji secara independen.
Di Indonesia, penulis menyarankan ormas-ormas islam seperti
Nadhatul Ummah (NU), Muhammdiyah dan ormas islam lainnya mensosialisasikan
kepada dunia. Agar ummat islam mau bergabung dan menjadi donatur pada Lembaga
Keuangan Islam Internasional ini. Jika Lembaga Keuangan Islam Internasional ini
terwujud, lembaga ini akan dimungkinkan dapat menghapus persoalan keterpurukan
ummat islam dunia dalam segala bidang dan mengangkat harkat dan martabat ummat
islam.
Lembaga ini tidak memerlukan wilayah, daerah atau bahkan
negara. Lembaga keuangan ataua Baitul Maal ini akan menjadi lembaga keuangan
islam dunia yang dapat mengentaskan problem sosial, pendidikan, kesehatan
maupun politik ummat islam di belahan dunia manapun.
Memang tidak akan mudah untuk mendirikan mengelolah lembaga
keuangan ummat seperti ini. Sebab lembaga ini selain akan menjadi pesaing
lembaga keuangan Yahudi seperti The FED, lembaga ini akan menjadi fondasi kokoh
ummat islam guna menciptakan kemaslahatan kehidupan ummat manusia di dunia.
Selain itu, terbentuknya Lembaga Keuangan islam dunia atau Baitul Maal akan
menggetarkan musuh-musuh islam yang kini menguasai ummat, negara, pemerintahan
dengan kekuatan finansialnya. Kekuatan finansial yang kini berada di tangan
segelintir manusia yang tidak itu, telah membuat dan mematikan keberadaban,keadilan
pada semua lini kehidupan.
Akhirnya penulis hanya berharap, agar pemikiran ini mendapat
respon dari ummat, khususnya ormas-ormas islam dunia termasuk NU, Muhammadiyah,
Front Pembela Islam (FPI), almarhum Hizbustahrir dan lainnya. Agar kita menjadi
ummat yang hanya menunggu uluran tangan ummat lain ataupun pemerintah yang
sering “terlambat” saat dibutuhkan. Salaam Mr. Chessplenx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar