Kamis, 22 September 2022

SAMBO, KORBAN "SANTET LANGIT" HRS!?

JURNALIS INDEPENDEN- Perlakuan penguasa kepada Front Pembela Islam (FPI), sekaligus pada Habib Rizieq Shihab (HRS), bagi kalangan tertentu bukan omong kosong belaka.

Selain mengakibatkan kematian 6 orang pengikutnya, akhirnya HRS di penjara atas persangkaan pelanggaran Protokol Kesehatan Covid19.

Proses penangkapan, persidangan HRS sangat ekstrem dan tidak lazim dilakukan oleh pihak aparat hukum. Kesan diskriminatif, perkusi, arogan, tidak manusiawi amat mencolok.

Merasa terdzolimi, di perlakukan tidak adil, saat pembacaan pledoi atau pembelaan, HRS melakukan Mubahalah atas perlakuan yang dialaminya. Dalam sumpahnya, HRS meminta pada Robb Sekalian Alam, Yaitu Allah SWT agar memberikan balasan kepada orang, lembaga, kekuasaan yang berbuat aniaya pada dirinya, ormasnya dan pengikutnya. HRS berharap agar siapapun yang terlibat memperkusinya di hancurkan sehancur-hancurnya.

Kasus Tragedi pembunuhan Duren Tiga, bisa jadi pintu masuk sekaligus fakta terkabulnya Mubahalah atau (Santet Langit-red) HRS saat pembacaan pledoi. Mengapa? Apakah karena Sambo saat itu sebagai Kasatgassus turut menggerakan anggotanya bekerja sama dengan Kapolda Metro Jaya Fadil Imron? Atau karena sebuah Land Crusher nya kepergok saksi ada di lokasi TKP KM50? 

Yang jelas, Menkopolhukam Mahfud MD, melalui Podcast orang terkenal Deddy Corbuzer, mengakui jika pembubaran FPI adalah mandat khusus yang di terimanya. Mahfud tidak menjelaskan apakah kriminalisasi HRS, hingga pembunuhan KM50, juga menjadi bagian tanggungjawabnya.

Sementara itu, fakta tak rasional tentang tragedi Duren Tiga, pembunuhan terencana Brigadir Novriansyah Josua Hutabarat dengan pelaku Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo menyisakan banyak pertanyaan.

Faktanya, Kepala Satgassus menjadi otak rencana pembunuhan. Lebih membingunkqn lagi, pembunuhan itu melibatkan istri, Putri Chandrawathi.

Bharada Richard Elizer, Briptu Ricky Rizal, Kuat Makruf (ART), juga menjadi tersangka. Kecuali Kuat Makruf, mereka berdua adalah anggota Satgassus pimpinan Sambo.

Apakah mereka semua merupakan korban hasil Mubahalah HRS? Masihkah Mubahalah atau "Sumpah Langit" HRS terus mencari korban? berikutnya?

Sebelumnya, beberapa hakim, jaksa, yang menyidangkan HRS meninggal dunia lantaran hal sepele.  Anggota Polisi yang terkait dengan penangkapan HRS pun juga ada yang meninggal lantaran penyakit jantung. (Wallahu A'lam Bishowab).

Tidak ada komentar: