Sabtu, 14 Januari 2012

Sexs LGBT Jadi Ujung Tombak Penyerangan Al Kafirun pada Masyarakat Muslim Dunia, Kini Giliran Malaysia

Jurnalis Independen-Kuala Lumpur: Kini Giliran Malaysia yang mendapatkan serangan manusia kafir yang bergelar modern dan mendapat sambutan meriah seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Padahal kelompok ini bekerja dengan menghalalkan segala cara agar pemikirannya bisa diterima terutama di negara yang mayoritas penduduknya beragama islam.
Di Damaskus kelompok ini membuat sebuah blog palsu yang berisi tentang adanya kelompok pelaku dan pembela ummat Nabi Luth. Pelaku sex menyimpang ini mengaku dari keluarga muslim, namun ia tidak mempercayai agama nenek moyang Nabi Ibrahim ini yang dianggap agama yang menyimpang dan penuh dengan kekerasan.
Di Negara Suriah kelompok seperti ini juga banyak ditemukan, salah satunya sebuah Bloh Muslimah Lesbian ternyata penulisnya adalah pria AS dan penulisannya dilakukan di Skotlandia.

Beberapa contoh itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kita ummat Islam Indonesia yang tercatat sebagai ummat Islam terbesar dunia namun kualitas keimanannya seperti bui dan kemaksiatannya sangat mencolok mata yang dilakukan oleh tokoh masyarakat, publik figur, orang -orang ternama maupun tidak ternama. Hal itu sangat nampak pada kasus korupsi dan sex bebas dan menyimpang yang mudah dijumpai di hamparan wilayah Republik Indonesia. Kini sasarannya adalah ummat Islam Malaysia, setelah "Indonesia bertekuk lutut" atas serangan serupa.
     
Malaysia menentang keras upaya berbagai organisasi internasional  yang mendesak pemerintah mengubah hukum pidana untuk menghalalkan kegiatan seks menyimpang di Negeri  Jiran tersebut.  Salah satu penentangnya adalah Mufti Selangor, Datuk Mohd Tamyes Abd Wahab, yang menolak habis-habisan upaya menghalalkan seks LGBT di Malaysia.

Mohd Tamyes menyatakan kegiatan seks menyimpang oleh kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) bertentangan dengan Islam dan tidak pernah diizinkan hukum syariah.

"Jika ada upaya membawa masalah ini ke Dewan Fatwa Nasional, saya yakin hal tersebut akan ditolak karena melanggar hukum syariah dan melanggar tatasusila dan budaya orang Islam,’’ tandas Mohd Tamyes seperti dikutip Berita Harian. "Ini adalah cobaan untuk menghancurkan budaya dan pegangan umat Islam. Kita tidak mau budaya liar tersebut menular di kalangan masyarakat.’’

Portal berita MalaysiaKini sebelumnya melaporkan International Bar Association 's Human Rights Institute (IBAHRI) mendesak pemerintah menghapus hukum homoseksual agar hukum Malaysia sejalan dengan hukum internasional. Organisasi Progresif Gay Filipina (ProGay) juga menyatakan pendirian sama dengan mengeluarkan pernyataan bahwa sudah saatnya hukum yang menjadi bagian dari warisan kolonial Inggris itu dihapus.

Mohd Tamyes siap menentang upaya menghalalkan seks LGBT di Malaysia. "Jika LGBT mau diperkenalkan dan kegiatan seks menyimpang mau dihalalkan di negara ini, mereka harus segera diberantas dan ditolak mentah-mentah oleh masyarakat," katanya.(rep/onl/mnt)

Tidak ada komentar: